Senin, 08 Maret 2010

Cerita Tentang Seekor Bebek Buruk Rupa Yang Baik Hati

Disebuah desa terdapatlah seorang peternak bebek yang tinggal dipaling pojok desa yang disekitarnya hanya terdapat hutan dan danau. Peternak ini memiliki hampir 200 ekor bebek (FYI : Bebek adalah seekor unggas berwarna cokelat, kotor, dan hidup berkelompok).

Namun diantara 200 ekor bebek tersebut terdapatlah satu ekor bebek laki-laki yang menyendiri dan tidak bergabung dengan teman-temannya yang lain, dia menyendiri dipinggir sebuah danau sambil termenung.

Usut punya usut, ternyata si bebek ini dikucilkan oleh teman-temannya yang lain karna dia memiliki bulu yang rontok, jelek, dan bau. Dia selalu dicemooh, dicaci, dan dikucilkan oleh teman-teman yang lain karna kekurangannya tersebut.

Sore itu sambil merenung, berjalan dan mencari makan sendiri (karna jatah makannya dari sang peternak diambil oleh teman-temannya), si bebek menemukan seekor angsa betina (FYI : angsa adalah seekor unggas berleher panjang, berbulu putih, lembut dan cantik) tengah tertidur dan nampak lemah dipinggir danau.

Si bebek berusaha membangunkan dan memberinya minum dan makan. Setelah terbangun si angsa bercerita bahwa ketika dia dan teman-temannya terbang menuju selatan (FYI : setiap akan musim dingin angsa-angsa selalu terbang keselatan), sayap si angsa terkena lemparan batu oleh beberapa pemburu angsa menggunakan ketapel, setelah itu si angsa jatuh dipinggir danau tak sadarkan diri dan terpisah oleh teman-teman yang lain.

Si bebek pun merasa iba, dia pun membantu merawat, memberi makan dan minum kepada si angsa selama 3 bulan sampai si angsa sembuh total. Ternyata diam-diam si angsa terpesona oleh kebaikan si bebek, yang walaupun ia jelek, bau, dan buruk rupa, si bebek memiliki hati emas.

Si angsa pun berniat mengatakan isi hatinya kepada si bebek, dipinggir danau mereka duduk berdua memandangi langit yang pada saat itu dipenuhi bintang-bintang. Si angsa pun memberanikan diri menyampaikan isi hatinya kepada si bebek, dengan senang hati, riang gembira, dan lonjak-lonjak si bebek kegirangan, si bebek pun mengatakan kalau dia pun sangat sayang kepada si angsa.

Bebek pun bertanya kepada angsa, kenapa dia bisa menyukai seekor bebek yang jelek dan bau ?

sambil tersenyum si angsa menjawab : "Bek, cinta yang tulus itu ga mandang dari fisik atau dari materi orang yang dia cinta"

"mereka yang mencintai pasangannya hanya memandang dari fisik dan materi pasti tidak memiliki sejati" lanjut si angsa sambil kembali tersenyum :)

Si bebek pun tiba-tiba menangis terharu mendengar ucapan dari si angsa, karna baru kali ini ada seekor angsa betina yang mencintai dia, padahal sebelumnya jangankan angsa, sesama bebek pun tidak ada bebek betina yang menyukainya (karna ia jelek dan bau).

Mereka pun menikah dan hidup bahagia dipinggir danau.

Namun 2 bulan kemudian datanglah sekumpulan angsa (yang ternyata adalah teman-teman dan orang tua dari si angsa). Mereka mencari-cari si angsa dan hendak mengajak si angsa untuk kembali pulang keutara.

Si angsa menolak karena dia sudah hidup bahagia dengan si bebek dipinggir danau itu, si bebek pun berusaha menolak keinginan orang tua si angsa, namun orang tua si angsa tetap memaksa dan tidak mau memiliki menantu seekor bebek yang jelek dan bau.

Dengan dipaksa, menangis tersedu-sedulah si angsa didepan bebek. Dengan berat hati si bebek pun berkata :

"Angsa kalau kita jodoh, walaupun berbeda pasti suatu saat nanti kita akan dipertemukan kembali oleh tuhan"

"Aku yakin kita pasti bisa bahagia walaupun ga selalu bersama"

"Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik buat anak-anaknya"

"Dan yang terbaik itu terkadang pahit pada awalnya, tapi pasti manis pada akhirnya" lanjut si bebek sambil menahan air mata.

Si bebek merelakan si angsa dibawa pulang oleh orang tua, dan teman-temannya. Dengan berat hati si angsa pun mau diajak pergi oleh orang tua, dan teman-temannya. Si angsa pun berkata :

"Sabar yaa bebek, mungkin ini emang jalan buat kita bisa bahagia. Kalau kamu kangen sama aku, kamu duduk aja dipinggir danau pada malam hari sambil lihat bintang, pasti kangen kamu berkurang dh" ujar angsa sambil menangis.

Dengan menahan air mata si bebek pun merelakan kepergian angsa.

Setelah kejadian ini si bebek amat terpukul sekali, dan setiap tahun akan musim dingin si bebek selalu menunggu dipinggir danau, berharap si angsa yang setiap musim pergi keselatan mampir untuk bertemu bebek.

Namun, tahun berganti tahun angsa tidak pernah kembali kedanau itu.

Cinta yang tulus dan sejati mungkin emang ga dimiliki, tapi keikhlasan hati untuk merelakan kebaikanlah juara dari sebuah cinta yang tulus.

in the edge of a quiet lake
theres a boy who always wait
once in a while he cry
but once in a while he also smile
and he would carve your name for a treat
wish that oneday
we would play, sing, joke, laugh and cry together more
and together we sit forever till the sun retreat

Sabar yaaa bebek :)



FYI : gua terharu sendiri pas nulis cerita ini

This story was made by me
with love hendri henhen :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar